Friday, March 14, 2014

LATIH BAHASA INDONESIA

Latih Bahasa Indonesia (19 Maret 2014)


Perbaiki kalimat-kalimat di bawah menjadi kalimat yang efektif

1.       Rumah Pak Edi amat sangat sederhana sekali.

2.       Penduduk gembira setelah mereka memperoleh bantuan.

3.       Sungguh sangat benar-benar malang nasib anak itu.

4.       Kemarin banyak para karyawan yang melakukan demonstrasi.

5.       Kedua kapten dari masing-masing tim saling bertatap-tatapan.

6.       Banyak juga yang mengira kalau dia itu seorang konglomerat.

7.       Dia berhasil terhindar daripada kecelakaan itu.

8.       Mereka mengumpulkan tugas itu di dosennya

9.       Rapat tadi dihadiri oleh pimpinan dan para staf-stafnya.

10.   Mendingan bermain bola daripada tidur-tiduran.

11.   Bagi semua mahasiswa perguruan tinggi ini harus mebayar uang kuliah

12.   Penyusunan laporan itu saya dibantu oleh para dosen

13.   Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara pertama

14.   Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu

15.   Sekolah kami yang terletak di depan bioskop Gunting

16.   Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara luwes

17.   Karena ia tidak diundang , dia tidak datang ke tempat itu

18.   Hadirin serentak berdiri setelah mereka mengetahui bahwa Presiden datang

19.   Dia hanya membawa badannya saja

20.   Saran yang di kemukakannya kami akan pertimbangkan

21.   Mereka membicarakan dari pada kehendak rakyat

22.   Pekerjaan itu dia tidak cocok

23.   Demi untuk menghidupi keluarganya, Pak Ramlan bekerja tanpa kenal lelah

24.   Kedua orang itu saling maaf-memaafkan

25.   Sebelum bekerja, lebih dahulu berdoalah!

26.   Anak-anak dilarang naik ke atas

27.   Kepada Yang Terhormat Bapak Kepala Sekolah waktu dan tempat kami persilakan

28.   Dalam rapat itu membicarakan biaya SPP

29.   Untuk pembangunan gedung itu menghabiskan biaya seratus juta rupiah

30.   Harga BBM tidak menaikkan, tetapi disesuaikan

31.   Masalah pokok yang minta perhatian adalah penciptaan lapangan kerja,    pemberdayaan SDM, menghentikan praktik-praktik KKN, dan pemberantasan korupsi

32.   Pelaku pemalsuan uang telah diadili dan ditangkap

33.   Para siswa sedang membicarakan tentang hobi mereka masing-masing

34.   Dalam rapat kabinet itu membahas juga masalah penanggulangan flu burung, demam berdarah, dan penyakit chikungunya.

35.   Tahun ini biaya perawatan di rumah sakit baru disesuaikan.

36.   Dalam pertemuan itu membahas rencana perpisahan kelas XII
37.  Meskipun banyak hambatan, tetapi rombongan berhasil menyelesaikan ekspedisinya dengan selamat.


Bacalah penggalan novel yang berjudul Ketika Mas Gagah Pergi karya

Helvy Tiana Rosa dengan saksama! Jawablah pertanyaan yang mengikutinya!
........................................................................

Mas Gagah Perwira Pratama, masih kuliah di Teknik Sipil UI semester tujuh. Ia seorang kakak yang sangat baik, cerdas, periang, dan tentu saja ia ganteng! Mas Gagah juga sudah mampu  membiayai hidupnya sendiri dari hasil mengajar privat anak SMA.

Kalau ada waktu kosong, maka kami akan menghabiskannya bersama-sama. Jalan-jalan, nonton konser musik atau sekadar bercanda bersama teman-teman. Mas Gagah yang humoris itu membuat lelucon-lelucon santai hingga aku dan teman-temanku tertawa terbahak-bahak.

Tak ada yang tak menyukai Mas Gagah. Jangankan keluarga atau tetangga, nenek-kakek, orang tua dan adik kakak, dan teman-temanku menyukai sosoknya!

Mas Gagah dalam pandanganku adalah cowok ideal. Ia serba segalanya. Ia mempunyai segalanya. Ia mempunyai rancangan masa depan, tetapi tak takut menikmati hidup. Ia modern tapi tak pernah meninggalkan shalat!

Tetapi entah mengapa beberapa bulan belakangan ini ia berubah! Drastis! Dan aku seolah tak mengenal dirinya lagi. Aku sedih. Aku kehilangan. Mas Gagah yang aku banggakan ini entah ke mana…

"Mas Gagah! Mas! Mas Gagaaaaaaaaaahhh!" teriakku kesal sambil mengetuk kamar Mas Gagah keras-keras.

Tak ada jawaban. Padahal Mas Gagah ada di kamarnya. Kulihat stiker metalik di depan pintu kamar Mas Gagah. Tulisan berbahasa Arab gundul tak bisa kubaca. Tetapi aku bisa membaca artinya: Jangan masuk sebelum memberi salam!

"Assalam'ualaikum!" seruku.

"Waalaikumsalam warohmatullahi wabarokatuh. Ada apa Gita? Kok, teriak-teriak seperti itu?" tanyanya.

"Matiin kasetnya!" kataku sewot.

"Lho, memangnya kenapa?"

"Gita kesel bin sebel dengerin kasetnya Mas Gagah! Memangnya kita orang Arab…. masangnya kok lagu-lagu Arab gitu!" aku cemberut.

"Ini Nasyid. Bukan sekedar nyanyian Arab tapi dzikir, Gita!"

"Bodo!"

"Lho, kamar ini kan daerah kekuasaannya Mas. Boleh dong, Mas melakukan hal-hal yang Mas sukai dan Mas anggap baik di kamar mas sendiri." Kata Mas Gagah dengan sabar.

"Tapi kuping Gita terganggu Mas! Lagi dengerin kaset Air Supply yang baru…, eh, tiba-tiba terdengar suara aneh dari kamar Mas!"

"Mas kan pasang kasetnya pelan-pelan…"

"Pokoknya kedengeran!"

"Ya wis. Kalo begitu Mas ganti aja dengan nasyid yang bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. Bagus lho..."

"Ndak. Pokoknya Gita nggak mau denger!" aku ngeloyor sambil membanting pintu kamar Mas Gagah.

Heran, aku benar-benar heran dan tak habis pikir mengapa selera musik Mas Gagah jadi begitu. Sebenernya perubahan Mas Gagah ngak cuma itu aja. Banyak! Terlalu banyak malah! Meski aku cuma adik kecilnya yang baru kelas 2 SMA, aku cukup jeli untuk mengamati perubahan-perubahan itu. Walau bingung untuk mencernanya.

Sekarang Mas Gagah tambah alim. Shalat tepat waktu, berjamaah di masjid, ngomongnya soal agama terus. Kalau aku iseng ngintip dari lubang kunci, ia pasti lagi ngaji, atau baca buku Islam. Dan kalau aku mampir ke kamarnya, ia dengan senang hati menguraikan isi buku yang dibacanya, atau malah menceramahiku. Ujung-ujungnya Mas Gagah nyuruh Gita untuk pake rok, biar feminim katanya.

Padahal dulu Mas Gagah oke-oke saja melihat penampilanku yang tomboy. Hal yang nyebelin penampilan Mas Gagah jadi aneh. Sering juga mama menegurnya. Mama coba bertanya sama Masku.

"Penampilanmu kok, sekarang lain, Gah?"

"Lain gimana, Mah?"

Gak semodis dulu. Padahal biasanya kamu paling sibuk sama penampilanmu yang kayak cover boy itu…"

Mas Gagah cuma senyum." Suka begini Mah. Bersih, rapih, meski sederhana tetapi kelihatan lebih santun." Sekarang Mas Gagah lebih pendiam? Itu sangat kurasakan.

Sekarang Mas Gagah nggak kocak seperti dulu. Kayaknya dia juga males banget ngobrol lama atau bercanda sama perempuan.

Aku masih ingat jelas. Beberapa waktu lalu Mas Gagah mengajakku ke rumah temannya. Ada pengajian. Pasalnya aku ke sana dengan memakai kemeja, lengan pendek, jeans belel dan ransel kumalku. Belum lagi rambut trondol yang gak bisa disembunyiin. Sebenarnya Mas Gagah menyuruhku memakai baju panjang dan kerudung. Aku nolak sambil ngancem gak mau ikut....



Sumber: Ketika Mas Gagah Pergi. karangan Helvy Tiana Rosa, halaman 13-7



a.   Berdasarkan penggalan novel tersebut, apakah temanya?

b.   Bagaimanakah alur dan konflik yang tergambar dalam penggalan novel tersebut?

c.   Di manakah dan bagaimanakah latar tempat, latar waktu, dan latar suasana yang   tergambar dalam novel tersebut?

d. Siapakah tokoh utama dan tokoh-tokoh pendukung dalam novel tersebut? Bagaimanakah karakter tokoh-tokoh tersebut?

e. Dukunglah jawabanmu dengan pernyataan yang menggambarkan karakter tokoh tersebut!

f.   Bagaimanakah pesan yang disampaikan dalam novel tersebut?


 

No comments:

Post a Comment