TEKS PROSEDURAL KOMPLEKS
Cara Menyambungkan Komputer dengan
Internet Menggunakan Modem Eksternal
Dewasa ini, internet merupakan media
paling revolusioner. Banyak pengembangan-pengembangan pada internet, salah
satunya adalah perkembangan akses internet menggunakan modem eksternal.
Bagaimana cara menyambungkan internet menggunakan Modem ?
Berikut
langkah-langkahnya :
Pertama,
siapkan satu unit computer dan modem eksternal usahakan modem dalam keadaan
baik dan sudah diisi pulsa. Pastikan juga terdapat port yang bisa digunakan
untuk menyambungkan modem dan pastikan pula, computer menyala. Jika modem dan
computer siap, colokkan modem pada port. Lalu computer akan secara otomatis
mendeteksi keberadaan modem.
Selanjutnya,
bila modem sudah terdeteksi maka program modem akan muncul dan kita bias
langsung menyambungkan computer ke internet. Namun, bila program modem belum
terinstal maka kita harus menginstalnya terlebih dahulu. Bukalah modem, lalu
klik setup installer modem (program untuk menginstal modem). Selanjutnya,
tunggu sampai proses pemasangan selesai dan program modem siap digunakan.
Lalu,
bukalah program modem dan klik “connect” untuk memulai proses penyambungan.
Setelah proses penyambungan berhasil maka internet siap digunakan.
Teks prosedur kompleks
adalah teks yang berisi penjabaran langkah-langkah atau tahapan-tahapan yang
harus ditempuh untuk mencapai suatu tujuan.
Ciri dan sifat teks prosedur, yaitu:
Ciri dan sifat teks prosedur, yaitu:
1. Teks prosedur bersifat objektif,
artinya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
2. Teks prosedur disusun secara
sistematis, artinya susunan dalam teks prosedur runtut atau urut.
3. Dalam teks prosedur pada umumnya
banyak ditemukan kalimat imperatif dan konjungsi penanda urutan langkah.
Ciri kebahasaan dalam teks prosedur sebagai berikut.
1. Terdapat partisipan manusia
secara umum.
Penggunaan
partisipan secara umum Partisipan berarti semua individu yang berperan serta/
mengikuti/ mengambil andil dalam suatu kegiatan. dalam hal ini yang dimkasud
adalah partisipan manusia.
Contoh kata yang menunjukan partisispan seperti: Anda, Pengendara, Pelanggar, Pengunjung, dsb.
Contoh kata yang menunjukan partisispan seperti: Anda, Pengendara, Pelanggar, Pengunjung, dsb.
2. Terdapat verba material dan verba
tingkah laku (verba tindakan).
Verba material adalah kata kerja berimbuhan (verba) yang dibentuk dari kata benda (nomina)
Contoh Verba material sebagai berikut.
Mencangkul (verba) dibentuk dari kata Cangkul (kata benda)
Mengecat (verba) dibentuk dari kata Cat (kata benda)
Menguap (verba) dibentuk dari kata Uap (kata benda)
Verba material adalah kata kerja berimbuhan (verba) yang dibentuk dari kata benda (nomina)
Contoh Verba material sebagai berikut.
Mencangkul (verba) dibentuk dari kata Cangkul (kata benda)
Mengecat (verba) dibentuk dari kata Cat (kata benda)
Menguap (verba) dibentuk dari kata Uap (kata benda)
Verba
tingkah laku atau verba tindakan adalah kata kerja berimbuhan (verba) yang
dibentuk dari kata kerja (verba).
Contoh Verba tingkah laku atau verba tindakan sebagai berikut.
Melempar (verba) dibentuk dari kata Lempar (kata kerja)
Memakan (verba) dibentuk dari kata Makan (kata kerja)
Melihat (verba) dibentuk dari kata Lihat (kata kerja)
Contoh Verba tingkah laku atau verba tindakan sebagai berikut.
Melempar (verba) dibentuk dari kata Lempar (kata kerja)
Memakan (verba) dibentuk dari kata Makan (kata kerja)
Melihat (verba) dibentuk dari kata Lihat (kata kerja)
Penggunaan
verba material dan verba tingkah laku. verba material : mengacu pada tindakan
fisik dalam suatu peristiwa contoh;mengecek, meringkus, menyidang, dll. Verba
tingkah laku : mengacu pada sikap yang dinyatakan dalam ungkapan
contoh;menolak, menilang, memutuskan, dll.
4. Terdapat konjungsi temporal.
Konjungsi temporal adalah kata penghubung yang menunjukan urutan peristiwa. Contoh konjungsi temporal, yaitu: kemudian, lalu, setelah itu, sebelum, selanjutnya, dan akhirnya.
Konjungsi temporal adalah kata penghubung yang menunjukan urutan peristiwa. Contoh konjungsi temporal, yaitu: kemudian, lalu, setelah itu, sebelum, selanjutnya, dan akhirnya.
5. Banyak mengandung Kalimat Imperatif
Kalimat imperatif adalah kalimat yang berfungsi untuk meminta, memerintah, atau melarang melakukan sesuatu. Kalimat imperatif sering juga disebut sebagai kalimat perintah. Berikut ini adalah contoh-contoh kalimat imperatif dalam teks prosedur kompleks.
Kalimat imperatif adalah kalimat yang berfungsi untuk meminta, memerintah, atau melarang melakukan sesuatu. Kalimat imperatif sering juga disebut sebagai kalimat perintah. Berikut ini adalah contoh-contoh kalimat imperatif dalam teks prosedur kompleks.
a. Kenali petugas.
b. Pahami kesalahan anda.
Dalam teks prosedur kompleks, terkadang kalimat imperatif yang berisi anjuran kegiatan yang dilakukan disajikan penulis dalam bentuk kalimat deklaratif.
Dalam teks prosedur kompleks, terkadang kalimat imperatif yang berisi anjuran kegiatan yang dilakukan disajikan penulis dalam bentuk kalimat deklaratif.
Kalimat
deklaratif merupakan kalimat yang bersifat memberitakan atau menyatakan
sesuatu.
Contoh
kalimat deklaratif sebagai berikut.
a. Pengendara mengenali petugas.
b. Pengendara memahami kesalahanya.
Kalimat-kalimat
di atas dapat pula disajikan dalam bentuk kalimat introgatif. Kalimat
introgatif merupakan kalimat yang berupa pertanyaan. Terkadang, pembaca akan
menemukan kalimat interogatif disajikan oleh penulis dalam sebuah teks prosedur
kompleks, baik di awal teks, di tengah, maupun di bagian akhir teks. Penggunaan
variasi jenis kalimat tersebut dalam sebuah teks prosedur dapat memberikan
kesan yang bervariasi pula bagi pembaca yang tentunya akan berdampak pada
pemahaman pembaca. Kalimat yang telah dicontohkan sebelumnya dapat diubah
menjadi kalimat introgatif sebagai berikut.
a. Apakah Anda mengenali petugas?
b. Apakah Anda memahami kesalahan Anda?
a. Apakah Anda mengenali petugas?
b. Apakah Anda memahami kesalahan Anda?
TEKS
EKSPLANASI
Teks eksplanasi adalah teks
yang bertujuan untuk menjelaskan proses terjadinya suatu fenomena alam maupun
fenomena sosial. Teks eksplanasi bertujuan untuk menjawab pertanyaan bagaimana
dan mengapa, sehingga dalam struktur teks eksplanasi terdapat banyak pernyataan
sebab akibat. Contoh teks
eksplanasi misalnya banjir, pelangi, hujan, dan
sebagainya.
Struktur teks eksplanasi terdiri dari pernyataan umum, sebab-akibat 1, sebab-akibat 2, sebab-akibat 3, dan penutup. Selain struktur teks eksplanasi juga terdapat kaidah-kaidah kebahasaan dalam penulisan suatu teks eksplanasi. Kaidah kebahasaan dalam teks eksplanasi meliputi kongjungsi dan kata serapan. Untuk lebih lengkapnya berikut penjelasan mengenai struktur teks eksplanasi.
Struktur teks eksplanasi terdiri dari pernyataan umum, sebab-akibat 1, sebab-akibat 2, sebab-akibat 3, dan penutup. Selain struktur teks eksplanasi juga terdapat kaidah-kaidah kebahasaan dalam penulisan suatu teks eksplanasi. Kaidah kebahasaan dalam teks eksplanasi meliputi kongjungsi dan kata serapan. Untuk lebih lengkapnya berikut penjelasan mengenai struktur teks eksplanasi.
Kaidah
kebahasaan dalam Teks Eksplanasi
Dalam sebuah teks eksplanasi terdapat beberapa kaidah
kebahasaan diantaranya adalah konjungsi, kata serapan, dan istilah khusus.
Ciri kebahasaan dalam teks eksplanasi:
• penggunaan kata kerja aksi
• kalimatnya pasif
• menggunakan frase nomina
• penggunaan frase adverbia (keterangan)
• penggunaan terminologi teknis
• penggunaan nomina umum dan abstrak
• penggunaan konjungsi waktu serta sebab akibat
• penggunaan kata kerja aksi
• kalimatnya pasif
• menggunakan frase nomina
• penggunaan frase adverbia (keterangan)
• penggunaan terminologi teknis
• penggunaan nomina umum dan abstrak
• penggunaan konjungsi waktu serta sebab akibat
Struktur Teks Eksplanasi
Struktur teks eksplanasi terbagi menjadi pernyataan umum,
urutan sebab-akibat, penutup.
Pernyataan umum
Pernyataan umum adalah gambaran awal tentang apa yang
disampaikan dengan pernyataan yang bersifat umum atau tahap pembuka tentang hal
yang akan dijelaskan. Biasanya terdapat pada bagian awal teks atau paragraf
pertama misalnya dalam teks "banjir".
"Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah
hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS).
Banjir terjadi karena sebab alam dan tindakan manusia. Penyebab alami banjir
adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh fisiografi/geofisik sungai,
kapasitas sungai, drainase lahan, dan pengaruh air pasang. Penyebab banjir
karena tindakan manusia adalah perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah,
kawasan padat penduduk di sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali
banjir. "
Urutan Sebab Akibat
Urutan sebab akibat adalah inti penjelasan apa yang
disampaikan, berisi urutan sebab akibat dari fenomena yang dibahas. Dalam
bagian ini terdapat berbagai konjungsi yang digunakan. Biasanya urutan
sebab-akibat terdapat beberapa bagian. Terdapat setelah bagian umum misalnya
dalam teks "banjir"
Penyebab Alami Banjir
Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi berkurang. Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran permukaan (run-off) di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah menjadi permukiman, hutan yang bisa ......... karena terjadi aliran balik.
Penyebab Banjir karena Faktor Sosial
Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjirdibandingkan dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis hutan dan jenis permukiman. Demikian............ daya tampung sungai. Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial terhadap masalah banjir daerah perkotaan.
Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi berkurang. Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran permukaan (run-off) di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah menjadi permukiman, hutan yang bisa ......... karena terjadi aliran balik.
Penyebab Banjir karena Faktor Sosial
Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjirdibandingkan dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis hutan dan jenis permukiman. Demikian............ daya tampung sungai. Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial terhadap masalah banjir daerah perkotaan.
Penutup
Penutup berisi pandangan atau simpulan penulis, bersifat opsional sehingga bisa ada maupun tidak ada dalam suatu teks eksplanasi.
Penutup berisi pandangan atau simpulan penulis, bersifat opsional sehingga bisa ada maupun tidak ada dalam suatu teks eksplanasi.
Perbedaan Teks Prosedur kompleks dan
Eksplanasi kompleks dalam Kurikulum 2013
TEKS PROSEDUR KOMPLEKS
|
TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS
|
|
DEFINISI
|
Teks yang menjelaskan tentang
langkahlangkah menggunakan sesuatu.
|
Jenis teks
yang menjelaskan hubungan logis dari beberapa peristiwa.
|
CIRI KEBAHASAAN
|
1. Menggunakan
pola kalimat imperatif, deklaratif, dan introgatif.
2. Menggunakan
verba material dan verba tingkah laku.
3. Menggunakan
konjungsi temporal.
|
1. Penggunaan
kata kerja aksi.
2. Penggunaan
kalimat pasif.
3. Penggunaan
frase nomina.
4. Penggunaan
frase adverbia (kata keterangan)
5. Penggunaan
terminologi teknis.
6. Penggunaan
nomina umum dan abstrak.
7. Penggunaan
konjungsi waktu serta sebab akibat.
|
STRUKTUR
|
1. Judul
2. Pendahuluan/
abstrak
3. Tujuan
4. Alat/
Bahan (jika dibutuhkan)
5.Langkah-
langkah
|
1. Judul
2. Pernyataan
umum.
3. Penjelasan
4. Penutup
|
TUJUAN
|
berisi
informasi mengenai tujuan dalam pembuatan/pengoperasian sesuatu.
|
Untuk
menjelaskan proses terciptanya sesuatu yang terjadi secara alami atau proses
bekerjanya fenomena alam maupun sosial.
|
TEKS EKSPOSISI
Teks eksposisi adalah teks yang berisi penjelasan tentang
suatau hal dan bertujuan memberikan tambahan pengetahuan bagi pembaca. Teks
eksposisi berisikan pendapat-pendapat (opini) yang diikuti dengan fakta-fakta.
Struktur teks eksposisi meliputi: Pernyataan Pendapat (tesis), Argumentasi, dan
penegasan Ulang Pendapat.
Ciri dan sifat teks eksposisi sebagai berikut.
1. Bersifat ilmiah, artinya dapat
dipertanggungjawabkan kebenaranya dengan pendapat maupun fakta yang logis.
2. Berisi pendapat-pendapat yang
disertai dengan fakta-fakta pendukung.
3. Bersifat subjektif, artinya
berisi pandangan seseorang (penulis) tentang suatu hal.
4. Memiliki objektif, artinya
terdapat fakta-fakta yang benar-benar ada sebagai pendukung dari opini penulis.
Unsur
kebahasan dalam teks eksposisi meliputi:
1. Penggunaan Pronomina (kata ganti
orang): Saya dan Kita
Meskipun
teks eksposisi termasuk jenis karangan ilmiah, namun jenis teks eksposisi ini memiliki
fungsi social dalam penyampaian pendapat seseorang. Jadi, penggunaan pronominal
“saya” dan ‘kita” tidak mengurangi nilai keilmiahan dari teks eksposisi yang
disajikan karena pendapat yang disampaikan tetap berdasarkan pada fakta.
2. Penggunaan konjungsi
Fungsi
konjungsi dalam teks eksposisi adalah untuk membawa pemikiran pembaca mengikuti
penjelasan-penjelasan dalam teks eksposisi yang pada akhirnya akan meyakinkan
pembaca terhadap kebenaran pendapat yang penulis sampaikan.
Penggunaan
kata leksikal yang meliputi verba, nomina, adjektif, dan adverbiA
Terimakasih, sgt membantu :)
ReplyDeleteterimakasihh,, sangat membantu alhamdulillah
ReplyDeletemakasih banyak buat informasinya,, snagat bermanfaat sekali http://goo.gl/9z7Aph
ReplyDeleteTerima kasih atas materinya :)
ReplyDeleteTerima kasih ya
ReplyDelete